Negara tujuan mereka yaitu Amerika Serikat, Turki, Rusia, Perancis, dan Spanyol. Menurut Ketua Komisi I Mahfudz Sidiq, Komisi I melakukan studi dalam rangka perampungan RUU Industri Pertahanan dan RUU Intelijen.
Sementara, Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin, menyadari kritikan dari masyarakat soal kepergian mereka tersebut.
"Tentang kritikan, kami terbuka untuk dikritik dan tentu mengucapkan terimakasih atas masukannya," ujarnya dalam pesan singkat ke
Rakyat Merdeka Online, saat dia berada di Perancis, Sabtu (16/4).
Tapi, TB merasa perlu menyampaikan bahwa tugas konstitusinya di Komisi I antara lain fungsi pengawasan terhadap mitra termasuk di dalamnya yaitu KBRI atau Kementerian Luar Negeri .
"Kemudian dalam konteks pembuatan RUU intelijen dan RUU industri strategis, kami harus paham bagaimana program kerja sama industri strategis dirancang antar beberapa negara. Juga memahami efektivitas dan efisiensi badan intelijen negara-negara besar bekerja," ucapnya.
Kunjungan itu termasuk menerima keluhan dan aspirasi WNI yang ada di negara yang dikunjungi seperti asimilasi kewarganegaraan, jaminan sosial dan lainnya.
"Kami bukan hanya sekedar mendalami masalah, tapi melakukan juga pembicaran
head to head dengan para pejabat industri strategis bila bekerja sama dgn BUMNIS kita," terang TB.
TB juga mengungkapkan, walaupun Komisi I membidangi Luar Negeri, tapi tahun ini Komisi I hanya memprogramkan sekali saja kunjungan ke luar negeri.
"Jadi kami juga sangat memperhatikan efisiensi uang negara yang dipakai," tegas dia.
[ald]
BERITA TERKAIT: