Demikian pendapat pengamat parlemen, Sebastian Salang, dalam "Polemik" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/4).
Sedangkan pengamat sosial politik dari Universitas Sriwijaya, Alfitri, mengatakan, memang semua manusia memiliki keinginan. Tapi, dalam konteks DPR, keinginan itu menjadi tak terbatas dan kemudian menuai masalah.
"Keinginan tak terbatas inilah yang menjadi cermin DPR saat ini," ujar Alfitri.
Dia menyamakan proyek kontroversial itu dengan fenomena wabah ulat bulu yang menjangkiti beberapa daerah di Pulau Jawa belakangan ini.
"Ada penyebab kegatalan, penyebab masyarakat gatal dan gelisah karena ulah Dewan. Kegatalan ini melahirkan kritik tajam dari masyarakat karena para anggota DPR tidak peduli pada rakyatnya," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: