Gedung Baru DPR

Gerindra: Marzuki Ali dan Demokrat Membingungkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 10 April 2011, 23:25 WIB
Gerindra: Marzuki Ali dan Demokrat Membingungkan
Ahmad Muzani/Ist
RMOL. Sekjend Gerindra Ahmad Muzani merasa bingung dengan sikap inkonsistensi Demokrat soal pembangunan gedung baru DPR. Di satu sisi presiden yang juga Ketua Pembina Demokrat SBY menyampaikan penolakannya, namun di sisi lain kekuatan Demokrat di Parlemen, dibawah Marzuki Alie, mendukung 'mati-matian' terhadap rencana yang menelan biaya Rp1,1 triliun itu.

"Marzuki Ali akan melanjutkan pembuatan gedung baru DPR, sementara SBY keluarkan pernyataan menolak, ini kan aneh," ujar Sekjend Gerindra, Ahmad Muzani di DPP PKB, Jakarta, Minggu (10/4).

Hal lain yang membingungkan dari sikap Demokrat, kata Muzani, Marzuki selalu melempar gagasan gedung baru ini supaya ditanyakan kepada rakyat langsung supaya benar-benar penolakannya datang dari rakyat dan bukan sebagai intrik politik elit politik saja.

"Ini membingungkan. Lah bagaimana cara nanya ke rakyatnya," katanya lagi.

Bagi Muzani, alasan lain Marzuki, bahwa pembangunan tidak bisa dihentikan lantaran proses pembangunan sudah berjalan dan bahkan budjetnya sudah diputuskan DPR juga tidak bisa diterima. DPR, tegasnya, bisa mencabut keputusan apapun selama keputusan yang awal mendapat penolakan dari rakyat.

"Yang namanya demokrasi itu kan berkembang. Apa yang sudah DPR setujui sangat mungkin ditarik lagi. Buktinya, Maret 1998 MPR menetapkan Soeharto sebagai Presiden, tapi kemudian Mei '98, lembaga itu mencabut, menganulir keputusannya karena aspirasi yang berkembang di masyarakat," tandasnya. [ade]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA