"Kita beberapa tahun terakhir alami penurunan tingkat partisipasi pemilih. Sejak 1999 tingkat pemilih menurun, pada 2004 jumlahnya 91 persen dan 2009 tinggal 86 persen, ini persoalan serius," ujar Wakil Sekjen PPP, M Romahurmuzy, dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4).
Tentu saja, tingkat partisipasi ini berkorelasi dengan tingkat kepercayaan publik ke partai politik dan menurut pria bersapaan Romy ini, penurunan kepercayaan pada partai politik itu terjadi di seluruh dunia.
"Tapi di negara kita masih lebih baik dari negara lain, karena masih di atas 50 persen, meskipun di dalam Pilkada sudah nyerempet-nyerempet 50 persen," ucapnya.
Pertanyannya, apakah memang partai politik yang jadi kanal formal dari demokrasi prosedural sudah semakin jauh dari masyarakat. Jika itu kenyataannya, maka perlu ada kompetisi sehat dengan calon perseorangan agar partai politik lebih meningkatkan kredibilitasnya.
"Calon presiden per seorangan justru jadi penguatan partai politik. Sama halnya dengan Pilkada perseorangan. Kalau nanti calon presiden per seorangan tak dapat dukungan, maka publik akan melihat kanal dari parpol lebih baik," terangnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: