Begitu kata Jenderal David Petraeus berapi-api seperti diberitakan CNN. Pernyataan komandan pasukan Amerika Serikat di Afghanistan yang berbicara hari Minggu ini (3/4) disampaikan menyusul kerusuhan yang berlangsung beberapa hari di beberapa kota di Afghanistan akibat pembakaran Al Quran yang terjadi tahun lalu di Florida, Amerika Serikat. Sebanyak 20 orang tewas dalam kerusuhan di Afghanistan.
Sementara Dutabesar Mark Sedwill menyebut pembakaran Al Quran yang dilakukan sebuah gereja kecil di Florida itu adalah tindakan yang tidak menghargai keyakinan umat Muslim juga keyakinan umat beragama lain.
“Tindakan itu sama sekali tidak merepresentasikan pandangan umum masyarakat Amerika dan pemerintahan negara-negara sekutu,†ujarnya.
Pernyataan Jenderal Petraeus dan Dubes Sedwill disampaikan setelah kerusuhan yang terjadi hari Minggu ini di Kandahar menewaskan setidaknya satu orang dan melukai 16 laiannya. Polisi Afghanistan menghadapi warga yang marah dan melemparkan bebatuan ke arah mereka.
Semacam majelis ulama di Afghanistan juga menyampaikan kecaman atas pembakaran Al Quran itu dan meminta Presiden Hamid Karzai menuntut Pastor Terry Jones di muka pengadilan. Mereka juga mengecam pembunuhan terhadap masyarakat sipil dan staf PBB dalam demonstrasi beberapa hari ini.
Sehari sebelumnya, setidaknya sembilan orang terbunuh di Kandahar. Pada hari Jumat, sebanyak 12 orang tewas ketika demonstran yang marah menyerbu kantor PBB di Mazar-e Sharif. Sebanyal lima demonstran dan tujuh staf PBB termasuk yang tewas dalam kerusuhan hari Jumat itu.
Pastor Jones memancing kontroversi di dunia setelah tahun lalu ia berencana menggelar pembakaran Al Quran pada hari peringatan peristiwa 9/11. Secara khusus ia memberi nama untuk kegiatan itu sebagai “Hari Internasional Membakar Quranâ€. Rencana Jones ini adalah reaksi dirinya atas rencana pembangunan Islamic Center di kawasan Ground Zero di New York, yang merupakan lokasi serangan 9/11 tahun 2001 lalu.
Namun, sikap Jones melunak. Di hari itu ia membatalkan niatnya. Namun demikian website yang dikelola Dove World Outreach Center mengumumkan “Hari Internasional Pengadilan Al Quran†bulan lalu. Salah artikel yang ditampilkan di website memperlihatkan gambar Quran dibakar beserta tulisan yang berbunyi: pengadilan sudah selesai. Al Quran dinyatakan bersalah dan sebuah kopi Al Quran dibakar di dalam gedung.
Inilah yang menjadi trigger kerusuhan di Afghanistan itu. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: