Apakah akan seperti orang Indonesia, rakyat Mesir yang hari ini tampak begitu bergembira pada akhirnya akan merasakan penderitaan baru di bawah rezim yang dilahirkan oleh reformasi, tanya Gus Solah ketika mengantar diskusi bertema “Sebenarnya Apa yang Menyebabkan Keterpurukan Indonesia?†yang digelar Gerakan Integritas Nasional (GIN) di Domus, Jalan Veteran I, Jakarta Pusat, Rabu siang ini (30/3). Gus Solah adalah Ketua GIN yang dideklarasikan oleh sejumlah tokoh nasional dan jurnalis senior beberapa waktu lalu.
Hadir sebagai pembicara dalam diskusi itu Romo Muji Sutrisno dan budayawan Taufik Rahzen. Sejumlah tokoh juga terlihat hadir, seperti HS Dillon, Kiki Syahnakri, Nathan Setiabudhi, dan Rizal Ramli.
“Tahun 1998 kita juga gembira. Soeharto mundur, Habibie naik, dan kita mendapatkan kesempatan untuk mendirikan partai politik. Lalu pemilihan umum seperti yang (kurang-lebih) kita harapkan. Apalagi setelah Gus Dur naik,†ujar Gus Solah.
Di tahun 2004, lanjutnya, rakyat Indonesia juga bergembira karena dapat memilih langsung presiden. Setelah itu, dalam lima tahun periode pertama pemerintahan SBY, rakyat mencoba untuk bisa mengerti bila disana sini masih ada kekurangan yang dirasakan.
“Tetapi belakangan ini kok rasanya sudah tidak cocok lagi, dan rakyat kita sudah tidak bisa tahan lagi. Pemerintah seringkali tidak hadir ketika rakyat menghadapi persoalan,†ujar Gus Solah lagi. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: