"Apa yang dilakukan pelaku dalam teror buku bukan secara langsung pada media untuk tunjukkan mereka masih ada," ujar pakar psikologi massa dari Universitas Padjajaran, Zainal Abidin, saat diskusi ""Setelah Bom Buku Terbitlah Isu" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3).
Zainal melontarkan kritik pada media massa, agar lebih hati-hati dalam pemberitaan aksi teror. Ia meminta kesadaran para jurnalis bahwa media massa telah dimanfaatkan.
"Kalau buat berita jangan buat mereka senang," sarannya.
Oleh karena itu, Zainal mengimbuhkan saran, pers perlu menambah pemberitaan dari perspektif korban. Korbanlah yang bisa menyuarakan dampak dari teror.
"Suara korban bukan untuk menakuti masyarakat, tapi apa yang telah dilakukan pelaku teror merupakan tindakan yang melukai kemanusiaan," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: