Manda, demikian ia konon kerap disapa teman-temannya, meninggal di tengah hujan tembakan antara pasukan pendukung dan penentang Hosni Mubarak di pusat Kairo. Sebelum tewas tertembak, Manda dikabarkan sempat mengirimkan pesan pendek blackberry kepada seorang temannya. Nah, temannya inilah yang pertama kali mempublikasikan berita kematian Manda di laman sebuah grup facebook.
Sampai kini, tidak ada informasi yang pasti mengenai kebenaran kisah Manda. Pihak Kemenlu RI pun terlihat sudah enggan meladeni pertanyaan seputar kasus ini.
Ada juga kabar yang mengatakan Manda adalah warganegara Australia berdarah Indonesia. Tetapi pihak Australia pun tidak tahu menahu kisah Amanda dan kematiannya yang sungguh tragis dan mengharu biru.
Walhasil, patutlah kita simpulkan, kisah Amanda di tengah revolusi Mesir adalah hoax semata.
Di tengah revolusi PSSI yang sedang bergulir di seputaran Senayan, Jakarta, publik pun kembali dikejutkan oleh kisah seorang wanita bernama “Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsariâ€. Sejak Selasa malam lalu (22/2) surat terbuka “Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsari†beredar di dunia maya. “Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsari†mengaku sebagai putri tunggal Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang sedang dihantam gelombang revolusi PSSI.
“Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsari†membeberkan banyak hal mengenai ayahnya. Intinya: ia membela ayahnya. Pembelaan yang membuat pembaca speechless.
Ayahnya bukan orang yang serakah. Juga bukan koruptor. Ayahnya merogoh uang Rp 5 miliar untuk pernikahan “Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsari†yang dihadiri oleh 8.000 orang.
“Kalau ayah saya sebagai koruptor, jelas tak ada yang mau hadir dalam pesta perkawinanku. Mana ada lelaki yang mau sama putri seorang koruptor. Malah aku bisa dipersunting keluarga biru, Andi Seto Gadhysta Asapa, putra seorang politisi terkenal Rudiyanto Asapa. Coba, seorang politisi tentu enggan berbesanan dengan koruptor,†demikian antara lain tulis “Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsariâ€.
Bikin speechless kan?
Tadi malam (Kamis, 24/2), Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsari yang asli membuka suara. Didampingi pengacaranya Rahmat Harahap, ia menggelar jumpa pers di kediamannya di kawasan Cibubur.
Berikut adalah lima butir penjelasan Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsari yang asli, yang disampaikan kuasa hukumnya, Rahmat Harahap.
1. Melalui hak jawab ini, saya menyatakan tidak pernah menulis dan mengirim surat pembaca yang mengatasnamakan diri saya, sebagaimana termuat di media tersebut.
2. Bahwa saya tidak mengenal dan tidak mengetahui, orang yang bernama Iwan Purawinata yang memposting surat terbuka atas nama saya di online kompasiana.com.
3. Saya meminta kepada teman-teman media, untuk lebih teliti dalam mengutip berita yang diposting dari internet, seperti yang terjadi pada diri saya karena hal tersebut dapat merugikan dan menimpa siapapun.
4. Bahwa, saya akan melakukan upaya hukum bilamana terdapat perbuatan hukum yang merugikan nama baik saya seperti yang tertulis dalam surat pembaca tersebut.
5. Bahwa, dikemudian hari, saya berharap surat pembaca yang mengatasnamakan diri saya tersebut jangan menjadi komoditas berita.
Jelas sudah, surat yang ditulis "Andi Nurhilda Daramata Asiah Indahsari" hoax semata. Sama hoax-nya dengan kisah kematian Imanda Amalia di tengah revolusi Mesir. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: