"Faktor eknoomi tentu saja jadi salah satu pemicu ketidakstabilan politik Tapi sejauh ini tidak secara langsung dikespresikan masyarakat pada pemerintah. Bagi masyarakat itu masalah klasik, jadi sudah apatis tidak peduli," kata ekonom Universitas Gajah Mada, Revrisond Baswir, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 15/2).
Yang terjadi, lanjut pria bersapaan Sony ini, kekecewaan karena faktor ekonomi paling terlihat di rakyat lapisan bawah. Sialnya, kekecewaan dilampiaskan lewat kekerasan dalam kerusuhan. Indikasinya jelas sekali beberapa waktu belakangan dimana kekerasan massa semakin sering terjadi menyusul kenaikan harga bahan pokok hingga 90 persen dan rencana pemerintah membatasi penggunaan BBM.
"Tapi kekecewaan ekonomi tidak dihadapkan langung ke negara," ujarnya.
[ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: