Tokoh Agama Sudah Sering Mendakwahkan Antikebohongan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 16 Januari 2011, 17:03 WIB
Tokoh Agama Sudah Sering Mendakwahkan Antikebohongan
ilustrasi/ist
RMOL. Gerakan para tokoh agama yang mensinyalir pemerintah telah melakukan serangkaian kebohongan harus dilihat dari perspektif keagamaan, bukan dari perspektif politik.

"Itu ungkapan dari para tokoh keagamaan, sehingga jangan disikapi secara politik. Saya melihat respons dari pihak Presiden atau dari pemerintah itu sama seperti melihat itu sebagai gerakan  politik. Ada kecurigaan. Merespons kiai itu jangan seperti merespons sebuah gerakan politik," ujar Wakil Ketua MPR Hajrianto Y Thohari kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 16/1).

Terkait dengan terminologi bohong, lanjutnya, itu juga harus dipahami dalam pengertian keagamaan pula. Kalau dalam agama, berbohong itu ada perbuatan dosa. Dalam Hadist Nabi disebutkan, salah satu ciri munafik adalah kalau berkata bohong.

"Itukan sesuatu yang biasa disampaikan dalam khutbah-khutbah mereka. Kalau tokoh agama Islam di Masjid, Kristen di Gereja. Makanya pemerintah tidak perlu melihatanya secara politik, tapi cukup sebagai sebuah peringatan yang cukup keras dan serius untuk betul-betul memperhatikannya," tandas politisi Golkar ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA