Oleh sebab itu, lanjut Baasyir, sebaiknya i'dad di Aceh tidak direndahkan dan dituduh teror sebagaimana dilakukan Densus 88 Anti Teror.
Nasihat itu tercantum dalam surat tiga lembar yang ditandatangani sendiri oleh Abu Bakar Baasyir.
"Tetapi ibadah i'dad di Aceh untuk mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya itu dicela dan dihina Densus 88. Amalannya dituduh amalan teror dan yang mengamalkan dituruh teroris, diserang dan pelakunya ditangkap secara sadis," ungkap Ustad dalam surat tersebut.
Baasyir mengingatkan, menghina ibadah i'dad berarti menghina Allah, dan menghina perintahnya sesuai surat Al Anfal 60.
"Tindakan Densus 88 dalam hal ini sama dengan penghinaan orang kafir Amerika terhadap Allah, syariatNya, rasulNya dan sunnahNya dengan membakar Al-quran," jelas Baasyir.
Maka jelas dengan sikap itu, Densus 88 menjadi musuh Allah dan musuh kaum Muslimin secara sadar atau tidak sadar.
[ald]
BERITA TERKAIT: