400 Hektar Sawah di Cilacap Gagal Tanam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 15 Desember 2010, 11:20 WIB
400 Hektar Sawah di Cilacap Gagal Tanam
ilustrasi/ist
RMOL. Sawah seluas 400 hektar di tiga Desa Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengalami gagal tanam. Pasalnya, banjir yang merendam areal persawahan membuat tanaman padi busuk. Tiga Desa ini adalah Desa Tarisi, Purwosari dan Cilongkrang Kecamatan Wanareja, Cilacap.

Kepala Desa Tarisi, Tohirman mengatakan, petani yang tanaman padinya busuk terpaksa membuat persemaian benih baru. Akibatnya masa tanam pertama (MT 1) di areal yang terendam dipastikan mundur satu bulan dari jadwal sebenarnya.

Tohirman menuturkan gagal tanam kali ini sudah berkali-kali terjadi. Dua tahun terakhir bahkan 50 hektar di antaranya tidak bisa ditanami sama sekali. Sebab, curah hujan yang begitu tinggi sepanjang tahun membuat saluran buang sawah yang mengarah ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy tidak bisa mengalirkan limpahan air yang menggenang di beberapa areal persawahan.

"Warga yang sawahnya terletak di areal terdalam biasanya menanam padi pada musim kemarau. Tapi karena tidak ada musim kemarau mereka tidak bisa menanam padinya, ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (15/12).

Kepala UPT Badan Penanganan Bencana Daerah Majenang, Ngadiyo menjelaskan tanggul sungai Citanduy menyebabkan air tidak bisa mengalir ke DAS Citanduy dengan lancar. Ini diperparah dengan aliran air yang posisi permukaannya lebih tinggi dibanding areal persawahan.

"Ini mengakibatkan rembesan air menggenang ke areal perswahan warga," bebernya.

Untuk mengantisipasinya, BPBD merekomendasikan agar tanggul yang rembes segera diperbaiki. Namun, Ngadiyo menjelaskan bahwa ini hanya penyelesaian jangka pendek. Sedangkan solusi jangka panjang masih perlu dikaji. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA