Secara simbolis, Kasal juga menaburkan tanah ke liang lahat sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap almarhum.
Laksamana (Purn) Muhamad Arifin adalah Kepala Staf Angkatan Laut era 1989-1993. Ia meninggal Selasa kemarin (26/10) di Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo, Jakarta, karena sakit.
Almarhum wafat dalam usia 73 tahun dan meninggalkan seorang istri Tri Lestari (66 tahun) dan dua orang anak Aria Wirayuda Arifin (35 tahun) dan Aria Candra Yuda Arifin (30 tahun).
Jenazah almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, hari ini, Rabu (27/10) pukul 10.00 wib dengan upacara kemiliteran.
Almarhum Laksamana (Purn) Muhamad Arifin dilahirkan di Surabaya, 28 November 1937 adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan-VII tahun 1960.
Pada tahun 1986 pernah menjabat sebagai Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) yang selanjutnya menghantarkan almarhum meniti karier tertinggi
sebagai Kepala Staf Angkatan Laut pada tahun 1989.
Almarhum yang juga pernah menjabat sebagai Atase Pertahanan RI di Singapura pada tahun 1978 ini mengakhiri masa pengabdian di TNI pada tahun 1993.
Laksamana (Purn) Muhamad Arifin juga dikenal sebagai penggagas pembangunan Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) di Surabaya.
Selama pengabdiannya di TNI, Bangsa dan Negara, Almarhum Laksamana (Purn) Muhamad Arifin memiliki 17 tanda jasa, diantaranya Bintang Mahaputra Adipradana,
Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Jalasena Utama, Bintang
Jalasena Nararya, Satya Lencana Dwikora, Satya Lencana Trikora, Satya Lencana
Seroja, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Santi Dharma, Satya
Lencana Dwidya Sistha, dan 4 (empat) tanda jasa penghargaan dari luar negeri.
[arp]
BERITA TERKAIT: