BANJIR WASIOR

Utomo Budi Santoso Bantah Pemerintah Lamban Beri Bantuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 22 Oktober 2010, 10:57 WIB
Utomo Budi Santoso Bantah Pemerintah Lamban Beri Bantuan
ILUSTRASI/IST
RMOL. Pemerintah membantah lamban menangani dampak bencana banjir bandang di Wasior, Papua Barat yang terjadi pada 4 Oktober lalu.

Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Utomo Budi Santoso menegaskan hal itu dalam diskusi di gedung DPD, Jakarta, pagi ini (Jumat, 22/10).

Utomo Budi Santoso menceritakan pada tanggal 4 Oktober atau pada saat terjadi banjir, Kemensos langsung menggerakkan bantuan-bantuan. Semua bantuan sudah tiba di lokasi bencana pada tanggal 6 Oktober. Dia juga menyebutkan bahwa di setiap provinsi memiliki gudang untuk menampung bantuan darurat bencana.

"Hari kedua pasca bencana sudah dikirim dari gudang Monokwari ke Wasior. Di hari kedua itu juga dikirim bantuan dengan pesawat Hercules," jelasnya.

Tak sampai disitu, pada tanggal 8 Oktober, dia membeberkan, dirinya beserta Mensos Salim Segaf Al-Jufri sudah berada di Monokwari. Dan pada hari itu juga keduanya langsung berangkat ke Wasior.

"Mensos menyerahkan bantuan senilai Rp 2 miliar ke Bupati Wasior. Lagi pula, menurut prosedur penanganan bencana, gubenur bisa mengeluarkan bantuan beras sampai 100 ton tanpa izin Mensos," katanya lagi.

Dalam penanganan korban bencana itu, dia mengakui tidak terlalu sulit. Karena Wasior bukan wilayah yang sulit dijangkau. Perjalanan dari Monokwari ke Wasior hanya ditempuh selama 7 jam.

"Makanya, di hari kedua, semua bantuan sudah tiba di Wasior. Semua korban tewas bukan karena (lamban) penanganan, tapi sudah ditemukan tewas. Tidak perlu (ditetapkan) jadi bencana nasional, tidak perlu bantuan luar negeri. Karena penanganan tidak terlalu sulit," ungkapnya.

Hingga saat ini, dia menambahkan, korban yang tewas mencapai 161 orang. Sedangkan yang hilang 146 orang. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA