Rizal Ramli: Indonesia Kaya, Tapi Rakyatnya Gembel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 15 Oktober 2010, 11:59 WIB
Rizal Ramli: Indonesia Kaya, Tapi Rakyatnya Gembel
ilustrasi/ist
RMOL. Penerapan konsep otonomi daerah cukup berpengaruh bagi kemajuan daerah. Meski, konsep otonomi daerah rentan disalahgunakan. Pasalnya, tak jarang otonomi daerah justru melahirkan raja-raja kecil di kabupaten-kota.

Demikian dikatakan mantan Menteri Ekonomi Rizal Ramli dalam diskusi Menguarai Distribusi Dana Bagi Hasil SDA? di gedung DPD, Jakarta (Jumat, 15/10).

Rizal Ramli membeberkan, dari data yang dimiliknya, beberapa anggaran daerah yang sampai ke rakyat hanya 30 persen. Sedangkan sisanya, 70 persen, habis untuk birokrasi dan pejabatnya.  "Saya mohon maaf, kebanyakan bupati di Papua itu memiliki rumah di Jakarta dan Manado," ujar Rizal yang mengisyaratkan bukti adanya penyalahgunaan anggaran.

Rizal kemudian menyinggung tiga hal, agar kekayaam alam di daerah dan di Indonesia umumnya bisa dinikmati rakyat kebanyakan. Pertama, harus ada perbaikan UU Otonomi Daerah, agar pembagian sumber daya alam lebih adil. Kedua, Rizal juga menyarankan dibuat peraturan yang jelas dan tegas agar anggaran daerah bisa sampai ke rakyat sebesar 70 persen. Ketiga Rizal mengungkapkan fakta kenapa rakyat Indonesia tidak sejahtera padahal memiliki kekayaan alam berlimpah-ruah.

"Indonesia sangat kaya sekali. Tapi rakyatnya tidak dapat apa-apa. Mengapa? Karena UU Migasnya titipan asing, dibiayai asing. Sudah tentu UU Migas tak perjuangkan rakyat kecil. Ini menunjukkan Indonesia tidak berdaulat. Negara ini kaya, tapi rakyatnya tetap gembel," tegas Rizal. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA