Klarifikasi itu dikatakan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ton Abdillah.
"Mudah-mudahan cermin dari perbedaan pandangan soal taktik semata. Dan kami sangat menyadari itu," lanjutnya.
Ton juga menegaskan bahwa tokoh-tokoh senior yang datang diundang hanya untuk mengisi panggung diskusi, bukan untuk memimpin gerakan.
"Anasir bahwa gerakan disusupi itu mungkin saja. Dan ini menjadi pelajaran agar cara kita berkomunikasi antar organ gerakan harus disampaikan dengan baik. Tidak harus menimbulkakan opini bahwa terjadi perpecahan," lanjutnya.
Persatuan gerakan itu tidak harus dalam satu aliansi besar dan tidak harus menggunakan satu cara saja.
"Tapi yang diharuskan adalah kita harus bersepakat dalam satu tujuan memperbaiki mekanisme penyelenggara pemerintahan," imbuhnya.
Lalu apakah dengan demikian terjadi miss-komunikasi?"Tidak, kita sangat sering bertemu dari berbagai organ," kata Ton.
[arp]
BERITA TERKAIT: