Hal itu terjadi saat sekelompok pemuda yang menamakan diri Persatuan Pusat Perjuangan Mahasiwa untuk Pembebasan Nasional dan Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia masuk ke ruang acara dan berteriak di depan mimbar pembicara pada saat rohaniawan Romo Frans Magniz Suseno menyampaikan orasi politik.
Mereka tidak sepakat atas kehadiran tokoh-tokoh tua pada acara konsolidasi yang mereka nilai mencoba mengambil gerakan pemuda untuk perubahan. Ketua Pusat Perjuangan Mahasiwa untuk Perubahan, Mutiara Ika, dengan histeris mengimbau agar pemuda tidak lagi dibohongi oleh kaum tua.
Dia menuding salah seorang pembicara, Rizal Ramli, adalah sebagai bagian dari kekuasaan karena pernah menjadi menteri. Rizal juga dituding pernah terlibat dalam menjual aset-aset negara. Karena itu dinilai tidak pantas di forum konsolidasi pemuda.
Aksi pemuda ini mendapat respons keras dari panitia dan sebagian peserta acara. Sehingga aksi saling dorong antara kedua belah pihak tak terhindarkan. Meski akhirnya, panita berhasil mengeluarkan sekelompok pemuda yang menginterupsi acara tersebut.
Kontan saja, acara berhenti sekitar 10 menit dan perhatian wartawan langsung terarah ke sekompok pemuda tersebut. Saat ini panitia dan pemuda tersebut sedang berdialog. Saat ini, acara refleksi dilanjutkan kembali.
[zul]
BERITA TERKAIT: