Hal itu dikarenakan investasi di bidang transportasi dianggap tidak seksi. Sehingga tidak ada yang mau menanamkan modalnya di bidang tersebut. Sedangkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai kecenderungan hanya menarik
profit. Makanya, Pemprov DKI lebih memprioritaskan pembangunan ruas tol dalam kota.
"Padahal dalam rancangan perda tata ruang kota mensyaratkan pembanguann enam ruas tol dalam kota boleh dilanjutkan asal sistem tranportasi sudah dibenahi," ujar pengamat transportasi Yayat Supriatna dalam diskusi "Membenahi Persoalan Tranportasi," di gedung DPD, Jakarta (Jumat, 8/10).
Dan yang membuat publik bertambah kesal, pada saat masyarakat frustasi dengan kemacetan yang ada di Jakarta, Pemprov DKI justru sibuk memikirkan hal-hal lain.
Dia menyontohkan, soal rencana pembangunan jalur rel kereta api jalur Jakarta menuju Bandara Soekarno Hatta.
"Sampai saat ini pembangunan tersebut tidak juga terealisasi. Hanya menghasilkan perdebatan panjang antara Pemkot DKI dengan Tangerang. Padahal masyarakat sudah frustasi dengan kemacetan antara Jakarta dengan bandara," tegasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: