Ditemukan, Akun Facebook Menghina Nabi Isa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 21 September 2010, 20:38 WIB
Ditemukan, Akun Facebook Menghina Nabi Isa
RMOL. Sebuah akun Facebook yang mengusik isu SARA kembali ditemukan. Jika beberapa waktu lalu pernah muncul ajakan lomba menggambar sketsa Nabi Muhammad, yang kemudian memancing kemarahan umat Islam di Indonesia, kali ini, yang menjadi sasaran adalah tokoh yang dianggap suci oleh umat Nasrani, Yesus Kristus.

Akun itu menggunakan identitas Yesus Kristus Hoorr. Yang mencolok adalah foto profil menggunakan gambar seorang pria dengan kepala menggambarkan Yesus Kristus atau Nabi Isa Almasih, yang juga dianggap mulia oleh umat Islam. Di foto itu, si pria digambarkan sedang meniduri seekor kuda.  

Dalam info akun, si pemilik mengaku berjenis kelamin laki-laki dan berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Ia mengaku berkakak adik dengan pemilik akun bernama Ruben Juru Selamat Muallaf dan Fahrizal Ahimsya.

Saat Rakyat Merdeka Online membuka halaman depan akun tersebut, pemilik akun telah memiliki teman facebookers sejumlah 306 orang yang menandakan ia telah cukup akrab dengan jejaring sosial ini.

Tak urung, akun ini telah memancing protes dari sesama pengguna facebook lain. Salah satu facebooker yang ngeh dengan akun ini adalah salah seorang jurnalis senior. Di statusnya ia menulis, "Teman2 yg waras, maaf yg sy sampaikan akan tdk enak dilihat :( sy minta tolong report hlmn org ke FB. foto profilenya menistakan seorang Nabi yg kita muliakan. org sakit kyk gini tiba2 banyak di FB. ada yg "tugas"nya pasang foto, ada yg agendanya menghina saudara2 yg bkn Islam di wall tmn2 kita jg, nama profilenya: "Yesus Kristus Hoorr". tolong ya. trm kasih. maaf sy tdk ksh link, tdk mau ada foto itu di wall ini.."

Belajar dari hal serupa di waktu lalu, bisa dipastikan akun ini cepat atau lambat akan memancing kontroversi di masyarakat. Demi menjaga harmonisnya hubungan antar umat beragama di Indonesia, tentu saja para pengguna situs jejaring sosial diharapkan lebih dewasa dalam menggunakan fasilitas tersebut.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA