Nanan Sukarna Bisa Segera ke Bintang Empat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Selasa, 21 September 2010, 08:56 WIB
Nanan Sukarna Bisa Segera ke Bintang Empat
RMOL. Imam Sudjarwo, resmi me­nyan­dang bintang tiga di pundaknya. Ke­marin, Kalemdiklat atau Ke­pala Lem­­baga Pendidikan dan Latihan Pol­­ri itu diserahi bintang tambahan, da­lam sebuah upa­­cara resmi yang di­pimpin Kapolri Jenderal Bam­bang Hen­darso Danuri.

Setelah menyandang tiga bintang, maka, DPR mulai ramai menduga-duga, kira-kira siapa yang akan di­ajukan jadi calon ka­polri, Imam Sudjar­wo atau Nanan Soe­kar­na? Spekulasi pun ma­kin merebak. Ada yang menebak Imam-lah yang akan diajukan ke DPR. Tapi, di sisi lain, ada pe­ngamat yang masih yakin, Na­nan Soekarna te­tap akan diajukan jadi calon kapolri.

Pengamat kepolisian Farouk Mu­ham­­mad dan Pengamat Komunikasi Prof Tjipta Lesmana serta Indonesia Po­lice Watch Neta Pane, seperti diberitakan Rakyat Merdeka edisi hari ini (Selasa, 21/9) menyarankan Pre­siden SBY untuk memilih yang lebih matang dan berpengalaman untuk memimpin ke­polisian.

Menurut Farouk Muhammad, dari si­si senioritas, Nanan lebih pengalaman di bandingkan Imam. Apalagi, di ke­po­lisian, ada tradisi, calon kapolri di­siap­kan sejak jauh-jauh hari dan mela­lui proses yang panjang. “Jika begini, me­lalui proses, maka yang berpeluang diajukan adalah Nanan, karena faktor senioritas,” kata Farouk.

Prof Tjipta Lesmana menilai, citra Pol­ri kini nyaris hancur dengan bebe­rapa kasus besar seperti Gayus Tam­bunan, dan perseteruan dengan bekas Ka­bareskrim Komjen Susno Duadji. Ka­polri yang baru harus lebih baik dari sebe­lumnya, dengan komitmen tegas menegakkan keadilan khususnya dalam pemberantasan korupsi.

“Dari banyak aspek, Nanan lebih ung­gul, ia lebih kaya pengalaman. Se­men­tara Imam kering, sangat kurang pe­ngalaman. Imam jadi Kapolda saja hanya sekali waktu di Babel,” ungkap Tjipta.

Neta mengatakan, jika kapolri ter­pilih adalah orang dekat penguasa, di­kha­­watirkan kepolisian jadi alat ke­kuasaan. Calon kapolri, kata dia, harus dipilih berdasarkan kualitasnya, tanpa diikuti kepentingan yang memihak dan membela satu kelompok tertentu.

Dengan analisis seperti itu, maka jika Presiden mengajukan Nanan jadi calon Ka­polri, kenaikan pangkat untuk Nanan juga segera didapat. Nanan akan jadi bin­tang 4, alias jenderal di posisi kapol­ri. Apalagi, Nanan sudah cukup lama ber­pangkat Komjen. Sedangkan Imam, jika diangkat jadi kapolri, itu artinya, hanya dalam waktu dua bulan, dia me­nga­lami dua kali kenaikan pangkat. Hal itu dianggap kurang lazim. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA