BOM TABUNG GAS

Tak Terima Dikirimi Bom, SRMI Desak SBY Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 09 Agustus 2010, 11:31 WIB
Tak Terima Dikirimi Bom, SRMI Desak SBY Mundur
RMOL. Massa yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) menggelar demonstrasi terkait banyaknya ledakan gas tiga kilogram yang terjadi.

Massa SRMI yang berjumlah 150 orang menggeruduk Kantor Pusat Pertamina, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (9/8) dengan menggunakan tiga buah metro mini.

Mayoritas demonstran dari mereka ibu-ibu membawa poster yang berbunyi "Ambil Alih Produksi dan Distribusi Tabung Gas dan Aksesoris", "Batalkan Kenaikan LPGH Sekarang Juga" dan "SBY-Boediono gagal untuk mensejahterakan."
 
Dalam orasinya, demonstran mendesak segenap pihak yang terkait maraknya ledakan tabung gas, seperti Dirut Pertamina, Menteri ESDM dan Presiden SBY untuk mundur.

"Kami tuntut pemerintah mundur karena tidak mampu menyelesaikan ledakan gas tiga kilogram. Kenapa rakyat yang selalu dikorbankan. Kita dikirimi bom di tiap rumah kita," ujar orator.

Selain itu, SRMI juga menuntut harga kebutuhan pokok untuk turun.

Aksi massa ini dijaga aparat keamanan 30 orang. Jumlah aparat tidak banyak karena sebagian besar demonstran adalah ibu-ibu. [arp]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA