Dialektika menyatakan: "Ga semua anti Jokowi, pasti pro 02". Rasional. Sesuai fakta. Lentur. Dinamis.
Ada yang terpaksa pro 02.
No other choice. Prabowo-Sandi jadi kuda tunggangan. Dicaci-maki begitu kalah dan rekonsiliasi.
Ga perna kordinasi. Ga perna konsultasi. Demo sendirian. Inisiatif sendiri. Tahu-tahu beli pistol. Disinyalir mau bunuh orang. Akhirnya diringkus polisi. Buzzer sumbu minta tolong ke Pak Prabowo. Pake acara nyinyir dan hina-hina. Ga sopan.
Buzzer sumbu gunakan segala cara di dalam
frame down-grade Pak Prabowo dan Partai Gerindra.
Netizen gek jelas
by the name of "Khilafat" nyetat: "Ahmad Dhani tolak dibebasin karena 08 main mata dengan Jokowi."
Sok tau nih anak. Saya tanya langsung kepada Kang Mas Ahmad Dhani yang sedang
in de kost di Penjara Cipinang.
Ahmad Dhani kaget. "Hoax,"
reply-nya.
Dari dulu, Ahmad Dhani diadvokasi Tim Lawyer Gerindra. Kasusnya
in kracht van gewijsde sebelum MRT Summit.
In fact, semua kasus hukum ngga bisa dianulir tanpa prosedur.
Ora iso main bebasin gitu aja. Indonesia adalah
rechtsstaat.
Apapun diolah sama orang-orang frustasi dan pemain
politics-of-hatred. Sampai soal Jenderal Kivlan Zein. Mereka nyinyirin Pak Prabowo.
Sekali pun di awal sebelum penetapan rezmi, Pak Kivlan Zein mendorong Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai capres dengan alasan usia dan logistik, tetap saja Pak Prabowo ngotot menginstruksikan supaya Pa Kivlan Zein dibantu.
Tim segera bergerak. Pak Kivlan Zein dikelilingi relawan. Banyak warna. Nantang polisi dengan pra peradilan.
Tim kalah cepat. "Benar-benar keras kepala," kata Pak Prabowo.
Praperadilan artinya nggak kompromi. Hasilnya ditolak. Kasus jalan terus. P-21. Pak Kivlan Zein dibela Tim Lawyer Angkatan Darat dipantau secara ketat oleh Tim Pak Prabowo.
Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak)
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: