Dimana Beban Moralmu, Pihak Transjakarta?

Senin, 10 November 2014, 12:35 WIB
Dimana Beban Moralmu, Pihak Transjakarta?
ilustrasi/net
SAAT INI suami saya sedang di CT-scan ulang untuk melihat perkembangan proses kesehatannya. Sudah 10 hari lebih suami saya harus bedrest di MMC karena pendarahan diotak kiri dan retak tulang sinus hidung dan pipi.

Sejak kecelakaan pada 30 Oktober 214 pihak transjakarta belum menghubungi dan menanyakan bagaimana keadaan suami saya yang jatuh ke aspal dari halte transjakarta  KPK Rasuna said Kuningan Jakarta yang dievakuasi cepat gotong royong secara beramai-ramai oleh karyawan KPK dan wartawan yang kebetulan ada di sebrang halte transjakarta tersebut

Bermula kejadiannya jam 18.30WIB (setelah adzan maghrib), saya yang saat itu mendampingi anak saya yang juga sedaga terinfeksi dengue DBD di RS HK anak Tomang, mendapat telepon dari kantor suami saya bahwa suami saya kecelakaan di busway dan sudah dibawa ke RSMMC

Dari keterangan saksi karyawan KPK yang juga mahasiswi suami saya, bahwa suami saya terdorong keluar karena desakan penumpang sehingga terjungkal ke depan dan terjun ke aspal. memang sudah lama pintu busway rusak dan tidak ada petugas di depan yang menjaganya

Ibu karyawan KPK yang juga mahasiswi suami saya yang berinisiatif menyegerakan menolong suami saya karena 30-40menit suami saya bersimbah darah didiamkan di halte oleh petugas transjakarta yang sedang membuat kronologis dan menunggu intruksi atasan.

Yang saya heran, juga saya sudah melaporkan kejadian ini ke nomor telepon seluler salah satu direktur transjakarta dan ke nomor telepon seluler Ahok dan email beliau yang saya dapat dari para wartawan yang membantu suami saya, namun sampai dengan Senin ini (10/11), belum ada tanggapan dari pihak transjakarta ataupun juga pemerintah daerah maupun pusat yang menanggapi

Heeeeem...... Amat sangat disayangkan suami saya yang tidak pernah ke kantor menggunakan mobil pribadi justru ditelantarkan di tengah-tengah kampanya penggunaan kendaraan umum untuk mengurangi kemacatan dan mengefisienkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsisdi yang dipakai mobil pribadi.

Dari kejadian ini saya juga masih meliat halte transjakarta pintu pintu masih "Ngablak" terbuka lebar siap menunggu korban berikutnya tanpa kawalan petugas di depan halte dan saya juga heran kok pihak transjakarta Tidak mau tahu dibawa kemana setelah suami saya kecelakaan di halte transjakarta? Sehingga harus dievakuasi ramai ramai oleh penumpang ? Mana beban moral transjakarta stelah kelalaian dan kecerobohan ini? [***]

Setiorini
Cibubur, Jakarta Timur


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA