Tentunya kesiapan masyarakat untuk menilai dua kandidat pasangan yang ada sangat dibutuhkan agar negeri ini dipimpin oleh sosok yang memang paling baik dari yang baik untuk dijadikan pemimpin di negeri ini, selain itu juga agar sosok itu adalah orang yang hadir dengan segala karakter jiwa kepemimpinan yang baik dan rancangan agenda untuk membangun bangsa berupa program dan visi misi.
Debat capres yang diadakan oleh KPU sangat membantu masyarakat untuk mengetahui lebih dalam sosok yang ada, kita dapat menilai semua hal dari penampilan debat mereka mulai dari karakter, kecerdasan dan keluasan atas wawasan kebangsaannya. Sampai saat ini dimana sudah terlaksana 3 tema debat dari 5 yang dijadwalkan oleh KPU, masyarakat sudah bisa mulai menilai tentang keberpihakannya pada salah satu calon atas apa yang didapatkannya dari hasil debat tersebut. Tentunya hasil tersebut bukan dari ramainya sosok tersebut di media dengan pencitraan pribadinya tapi lebih kepada kesiapan pribadinya untuk memimpin bangsa ini ketika terpilih. Masyarakat sudah teredukasi untuk menilai dan selanjutnya menentukan pilihan kepada sosok calon pemimpin yang memang tegas bukan sekadar ucapan, peduli dengan rakyat bukan sekedar wacana dan program-program membangun bangsa yang akan terealisasi dalam bentuk karya.
Melalui debat tersebut mengkerucutkan bahwa telah terlahir pemimpin yang mempunyai jiwa besar dalam memimpin dan mengusung dengan lugas atas tujuan untuk memandirikan bangsa atau menciptakan bangsa yang berdikari. Sosok tersebut dengan karakter bawaan yang tegas dan lugas menjelaskan wawasannya tentang bangsa ini dan solusi apa yang disiapkannya untuk memakmurkan tanah airnya ini. Hal ini pun diperkuat dengan tanggapan masyarakat yang memang sudah meyakini program dan visi misinya sangat bagus untuk kondisi bangsa ini karena dalam penjelasannya mencakup hampir semua elemen bangsa ini. Dalam kesimpulannya adalah menitikberatkan pada kesejahteraan rakyat dan di sini menunjukkan bahwa ada sisi yang diperjuangkan oleh sosok tersebut tentang kemandirian bangsa.
Pada akhirnya pemimpin saat ini memang harus yang cerdas dalam menggunakan wawasannya dan juga pintar dalam bersikap sebagai pemimpin. Karakter pemimpin berjiwa besar yang tidak arogan dan siap menerima pendapat dari banyak pihak, tentunya hal yang terbaik bagi bangsa ini sangat penting hadir dalam diri pemimpin kita selanjutnya. Dengan bersikap apa adanya tapi memiliki kualitas yang mumpuni itu lebih baik dibandingkan bersikap seolah-olah mengerti akan persoalan bangsa tapi dalam aplikasinya tidaklah kontekstual dengan kondisi saat ini dan terlihat seperti dibuat-buat. Apalagi di tahun 2015 Indonesia akan menghadapi pasar bebas ASEAN, pastinya kontribusi presiden sangat penting untuk menjaga tetap terjaganya produk dalam negeri dan nasib para pedagang tradisonal yang akan berhadapan dengan ritel dari luar.
Hipotesa sementara memang untuk menjadi pemimpin negeri itu lebih mengedepankan kebijakan yang tujuannya melindungi hak rakyatnya sendiri dan mensejahterakan bangsa daripada selalu berpikir pada persoalan teknis saja.
Memimpin sebuah bangsa yang besar dengan kemajemukan masyarakatnya tidaklah seperti memimpin sebuah daerah yang semuanya bisa diselesaikan dengan blusukan dan mendengar curhatan rakyat, tapi lebih mengutamakan gagasan-gagasan cerdas dan brilian yang dikemas dalam sebuah kebijakan untuk membela nasib rakyat secara keseluruhan.
Karena pertahanan negara yang kuat adalah kemakmuran rakyatnya sendiri, dengan terealisasinya itu maka bangsa ini pun akan disegani sebagai bangsa yang terhormat dan mampu Berdiri di Atas kaki Sendiri. [***]
Piccesius Yunki PradanaJatiasih - Bekasi