Dakwah sejatinya merupakan aktivitas mulia yang menuntut kedewasaan moral, etika publik, dan kepekaan sosial. Tanpa adanya standar kompetensi yang jelas, siapa pun bisa mengklaim diri sebagai dai tanpa memahami batasan perilaku dan tanggung jawab sosial yang melekat pada peran tersebut.
Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Nurul Badruttamam menilai perilaku Elham Yahya menjadi pengingat pentingnya peningkatan kualitas pendakwah dalam berbagai aspek, termasuk etika dan sensitivitas sosial.
“Perlu kami sampaikan bahwa Lembaga Dakwah PBNU sejak lama mendorong peningkatan kualitas pendakwah, baik dalam aspek keilmuan, etika, maupun kemampuan komunikasi. Dakwah adalah amanah besar, karena menyangkut pembentukan akhlak dan cara berpikir masyarakat,” ujar Kiai Nurul lewat keterangan resminya, Kamis, 13 November 2025.
Ia menegaskan bahwa setiap upaya memperkuat kapasitas para pendakwah pada prinsipnya merupakan langkah positif.
Karena itu, LD PBNU sejak lama menginisiasi berbagai program pembinaan, pelatihan, dan peningkatan kompetensi mubaligh agar dakwah dapat berlangsung secara beradab dan berdaya guna.
Kiai Nurul menilai jika pemerintah nantinya ingin menerapkan sertifikasi pendakwah, mekanismenya harus bersifat inklusif, dialogis, dan tidak membatasi ruang dakwah.
"Sertifikasi tidak boleh dipahami sebagai bentuk kontrol terhadap isi materi dakwah, melainkan fasilitasi peningkatan kualitas bagi pendakwah yang menginginkannya,” ujarnya.
Menurut Kiai Nurul, kasus-kasus pendakwah kontroversial sebagaimana yang dilakukan Elham Yahya, menunjukkan perlunya pendalaman pemahaman terkait adab, psikologi jamaah, serta perlindungan terhadap kelompok rentan.
“Pembinaan dan pelatihan menjadi lebih mendesak agar para pendakwah memiliki kesadaran penuh atas tanggung jawab moralnya di tengah masyarakat,” tuturnya.
Di sisi lain, Kiai Nurul mengingatkan publik agar tidak tergesa-gesa menggeneralisasi perilaku buruk satu pendakwah kepada seluruh kalangan.
“Banyak pendakwah yang telah bekerja dengan sangat baik, penuh hikmah, dan menyejukkan masyarakat. Mereka layak diapresiasi,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: