Sejumlah pejabat hadir dalam rapat tersebut, di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Susanto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, dan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembahasan akan difokuskan pada evaluasi pertumbuhan ekonomi.
“Nanti kita bahas dulu (soal laporan pertumbuhan ekonomi),” ujar Airlangga kepada wartawan di kompleks Istana Merdeka.
Airlangga menilai, meski pertumbuhan kuartal III melambat dibanding kuartal sebelumnya (5,12 persen), angka 5,04 persen masih tergolong baik.
“Kuartal 3 rata-rata pertumbuhannya memang lebih rendah, tapi angka 5,04 itu angka yang baik karena bisa bertahan di kisaran 5 persen,” tuturnya.
Sebelumnya, BPS melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen pada kuartal III-2025 secara tahunan (year-on-year), dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp6.060 triliun, dan atas dasar harga konstan Rp3.444 triliun.
Pertumbuhan tersebut didukung aktivitas ekonomi domestik dan permintaan luar negeri, meski konsumsi rumah tangga tercatat melemah akibat ketidakpastian politik menjelang akhir Agustus 2025.
BERITA TERKAIT: