Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah secara daring dengan pendampingan langsung Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Robben Rico, Kepala Pusdiklatbangprof Hasim, serta para pejabat tinggi madya dan pratama Kemensos.
Selama 13 hari pelatihan dengan total 150 jam, para calon kepala sekolah telah menunjukkan semangat dan komitmen tinggi untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di tempat tugas masing-masing.
“Luar biasa, 13 hari dan 150 jam bukan waktu yang sebentar. Tapi hasilnya terasa ada perubahan cara berpikir dan cara bergerak,” ujar Mensos Gus Ipul.
Gus Ipul menjelaskan, empat arahan utama agar hasil pelatihan benar-benar berdampak bagi penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Pertama, kompetensi yang diperoleh harus dilanjutkan dengan aksi nyata di lapangan karena ilmu tanpa tindakan tidak akan membawa perubahan.
Kedua, setiap kegiatan dan kebijakan sekolah harus berorientasi pada kemajuan siswa, bukan hanya urusan administrasi. Ketiga, seluruh pihak perlu menjaga solidaritas dan semangat gotong royong antarsekolah dan antardaerah.
Keempat, Mensos menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik melalui transparansi dan akurasi data dalam setiap tahap pelaksanaan program.
“Kalau datanya benar, perencanaannya benar, Insya Allah 50 persen sudah berjalan,” lanjut Gus Ipul.
Mensos Gus Ipul menyebut, sekitar 6.700 siswa Sekolah Rakyat yang saat ini terdata harus mendapat fasilitas berkelanjutan.
“Anak-anak ini harus disiapkan masa depannya. Ada yang ingin kuliah, ada yang ingin bekerja semua harus kita dampingi,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: