Di tempat itulah para jenderal pahlawan revolusi dibuang setelah gugur demi mempertahankan Pancasila.
Presiden hadir bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka beserta Ibu Negara Selvi Ananda. Turut mendampingi pula Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Kepala Pusat Sejarah TNI Brigjen Stefie Jantje Nuhujanan yang memandu perjalanan memberikan penjelasan mengenai sumur yang kini menjadi monumen pengingat bangsa.
"Izin bapak Presiden. Di sinilah sumur tua atau sumur maut tempat dibuangnya 7 pahlawan revolusi. Untuk kedalaman 12 meter dan diameternya 75 cm," tutur Stefie.
Mendengar penjelasan itu, Presiden Prabowo terdiam sejenak. Ia lalu mengangkat kedua tangan, menundukkan kepala, dan memejamkan mata.
Saat doa berlangsung, lagu “Gugur Bunga” diperdengarkan. Alunan tembang perjuangan itu menambah rasa pilu sekaligus penghormatan mendalam atas pengorbanan para pahlawan.
Usai berdoa, Prabowo tampak membasuh wajahnya dengan kedua tangan, seolah meresapi duka dan doa yang baru saja ia panjatkan.
BERITA TERKAIT: