Pengamat politik Adi Prayitno menyebut, secara normatif keputusan tersebut masuk akal karena mempertimbangkan efisiensi anggaran negara.
Menurutnya, pelaksanaan upacara di IKN akan membutuhkan biaya yang besar, mengingat banyak infrastruktur di lokasi baru tersebut belum sepenuhnya siap.
"Upacara Agustusan harus hikmat dan khusyuk di tempat yang secara infrastruktur sudah siap. Termasuk, saat ini di IKN belum ada ekosistem yang memungkinkan hal itu terwujud," kata Adi, kepada RMOL, Rabu, 16 Juli 2025.
Meski begitu, Direktur Parameter Politik Indonesia itu mengakui bahwa keputusan ini tetap akan menimbulkan tafsir politik di masyarakat.
"Publik pasti akan mengaitkan ini dengan anggapan bahwa IKN belum menjadi prioritas," ujarnya.
Namun ia menegaskan, di manapun pelaksanaan upacara digelar, baik di Jakarta maupun di Penajam Paser Utara, substansi peringatannya tetap sama yakni memperingati kemerdekaan bangsa.
"Mungkin IKN dilihat belum terlalu urgen untuk saat ini sebagai lokasi upacara Agustusan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: