Hal tersebut disampaikan Ace saat membuka program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan ke-25 Tahun 2025 yang diikuti 100 peserta dari berbagai instansi strategis di Lemhannas, Jakarta Pusat pada Selasa 6 Mei 2025.
"Perkembangan dunia dipengaruhi perubahan
landscape geopolitik global yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan pernegara," kata Ace.
Salah satu indikator yang membuat kondisi tidak baik-baik saja adalah rivalitas negara adidaya. Menurutnya, telah bergeser dari tatanan unipolar ke arah multipolar dengan pendekatan realisme yang makin menonjol.
Contohnya Trump 2.0 di Amerika Serikat yang mengedepankan kepentingan nasional semata atau bangsanya sendiri tanpa memandang negara lain. Hal ini bisa menimbulkan turunnya stabilitas global.
“Membawa dampak terhadap kenaikan harga dan inflasi serta pergeseran perdagangan atau
trade diversion yang memicu ketidakstabilan mata uang dan perubahan arah investasi," kata Ace.
Berbagai kondisi tersebut, kata Ace, pada akhirnya memengaruhi ketahanan nasional sebuah bangsa, baik langsung atau tidak langsung, termasuk Indonesia.
Belum lagi konflik Ukraina dan Rusia, serta Israel dan Palestina yang terus menimbulkan korban jiwa.
Menghadapi tantangan ini tersebut, Ace berharap peserta P3N mampu menjadi pemimpin strategis nasional yang tangguh dan memiliki empat karakter Utama, yakni berpegang pada konsensus dasar kebangsaan, memahami dinamika geopolitik, mampu merumuskan kebijakan strategis, serta berkontribusi aktif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
BERITA TERKAIT: