“Hilirisasi lebih banyak membuka lapangan kerja, berkeadilan, dan berdampak sosial serta berkelanjutan,” ujar anggota Komisi XII DPR, Christiany Eugenia Tetty Paruntu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 Maret 2025.
Politisi Golkar ini berpandangan, sektor energi dan kemaritiman Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam meningkatkan nilai ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Meski demikian, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk dukungan regulasi pemerintah pusat dan daerah dalam menciptakan ekosistem usaha yang baik.
“Dengan hilirisasi yang berkualitas, maka akan tercipta lapangan kerja yang luas," tandasnya.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani sebelumnya menekankan, dibutuhkan tenaga kerja terampil dan tersertifikasi agar manfaat ekonomi bisa dirasakan lebih luas.
"Tahun lalu (2024) realisasi investasi sebesar Rp1.700 triliun, tenaga kerja yang tercipta 2,45 juta orang. Tahun ini sampai lima tahun ke depan tenaga kerja yang tercipta per tahun rata-rata mencapai 2,8-2,9 juta orang,” ujar Rosan.
BERITA TERKAIT: