Menurut pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, usia dan prestasi kerja calon KSAL sangat penting lantaran untuk menentukan proyeksi masa jabatan ke depan.
“Minimal 2 tahun ke depan untuk menjaga proses regenerasi,” kata wanita yang karib disapa Mbak Nuning ini kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis, 26 Desember 2024.
Ia mengatakan, jika pemerintah tidak memperhatikan usia dan prestasi calon KSAL, maka perwira yang cemerlang tidak akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemimpin.
“Jika tidak diperhatikan, maka pengalaman menunjukkan beberapa perwira yang cemerlang tidak sempat menjabat karena terhalang seniornya yang belum pensiun,” jelasnya.
“Padahal untuk jabatan se-strategis Panglima TNI tidak harus menunggu usia pensiun. Apalagi jika dipertimbangkan prestasi kerja selama dinas,” sambung mantan Anggota Komisi I DPR tersebut.
Selain itu, Nuning juga mengimbau kebutuhan TNI AL seperti SDM dan alutsista dalam beberapa waktu ke depan harus dipertimbangkan pemerintah. Mengingat situasi global saat ini cukup panas dan dapat berimbas ke Indonesia.
“Pertimbangan kebutuhan organisasi TNI dalam kurun waktu ke depan sebagai bagian modernisasi Alutsista sehingga dibutuhkan kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang andal,” tutupnya.
Saat ini terdapat beberapa Pati AL berpangkat bintang tiga yang memiliki peluang sebagai KSAL baru. Mereka adalah Wakil KSAL Laksdya TNI Erwin Aldedharma, Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata, Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah dan Komandan Pushidrosal Laksdya TNI Budi Purwanto. Kemudian dari Marinir ialah Dankodiklatal Letjen TNI Mar Nur Alamsyah.
KSAL saat ini Laksamana TNI Muhammad Ali pada April 2025 akan berusia 58 tahun yang berarti memasuki usia pensiun.
BERITA TERKAIT: