Di mana, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, pada 2023 terdapat 123 anak rutin cuci darah. Sedangkan pada 2024, ada 77 anak dengan kasus serupa.
Haru pun meminta pemerintah serius mengatasi permasalahan tersebut. Termasuk segera mengambil langkah cepat agar anak yang merupakan masa depan bangsa terselamatkan.
“Ini sangat urgen bagi pemerintah kota kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat, untuk mengambil langkah cepat supaya tidak berlanjut dan diusut tuntas oleh penegak hukum. Jangan sampai ada oknum main-main dengan produk yang dijual ke publik apalagi anak-anak kita,” kata kang Haru, dikutip
RMOLJabar, Sabtu (3/8).
“Mereka ini (anak-anak) nyawa kita, mereka ini yang akan meneruskan masa depan bangsa kita, jadi harus serius, tuntas dan jangan sampai kejadian seperti ini bisa terulang bagi anak anak kita,” tegasnya.
Bakal calon Gubernur Jabar tersebut meminta pemerintah tidak segan menindak tegas oknum-oknum yang diketahui mencampurkan zat-zat berbahaya dalam makanan atau jajanan anak-anak.
“Perlu ada penegakan hukum yang sangat serius jika memang terbukti ada oknum yang mengganti campuran makanan atau jajanan menjadi berbahaya apalagi anak-anak, jangan sampai pemerintah tidak tegas untuk ini,” ujar Haru.
Di samping itu, Kang Haru juga menekankan soal pentingnya edukasi dari pemerintah kepada orangtua agar mereka makin memahami bahaya jika memenuhi segala kemauan anak.
“Pemerintah juga harus mengedukasi orangtua, jangan sampai orangtua berpikir yang penting asal anak senang, apapun itu dikasih, bahkan yang berbahaya juga dikasih, jadi harus ada edukasi juga,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: