SBY teringat saat dia masih menjabat Presiden RI, pernah mengirim pasukan pemelihara perdamaian ke perbatasan Lebanon-Israel, sekitar 2006 hingga kini.
"Inisiatif mengirimkan Indonesian
peacekeeping force itu saya sampaikan pada pertemuan puncak OKI di Kuala Lumpur, dan mendapatkan dukungan kuat dari banyak kalangan,” kata SBY, dalam cuitan di akun media sosial X, @SBYudhoyono, dikutip Senin (3/6).
Sekarang, sebagai seorang yang tidak lagi di pemerintahan dan tentu tidak punya kekuasaan untuk melakukan tindakan diplomasi, dia perlu secara eksplisit memberikan dukungan kepada pemimpin Indonesia dan sekali-sekali menyampaikan pesan moral dan pemikiran kepada dunia.
“Pak Prabowo,
you are on the right track, dan telah menjadi
foreign policy president. Good luck and carry on!” katanya.
Saat pidato di forum IISS, Prabowo menyinggung konflik Israel-Palestina. Dia mendorong segera diwujudkannya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dalam konsep
two-state solution.
Dia juga mendesak dilakukannya gencatan senjata dan mengakhiri perang di Gaza. Selanjutnya menyampaikan kesiapan Indonesia mengirim
peacekeeping force dan
medical unit untuk perawatan dan evakuasi penduduk Palestina yang terluka akibat ofensif Israel.
“Meskipun kita harus mempelajari lebih lanjut perihal detail proposal (gencatan senjata) tersebut, kami melihat usulan tersebut sebagai langkah yang tepat dan penting untuk menuju ke arah yang benar,” kata Prabowo.
“Kami juga sangat senang bahwa perwakilan Hamas turut menyuarakan respons positif terhadap proposal (gencatan senjata) tersebut,” imbuhnya menegaskan.
BERITA TERKAIT: