Seperti ramai dikabarkan, AHY bakal dilantik sebagai menteri ATR/BPN, menggantikan Hadi Tjahjanto yang diproyeksi mengisi kursi Menko Polhukam, menggantikan Mahfud MD, Rabu (21/2).
"Kalau untuk mengisi kekosongan, saya (AHY) kira cocok-cocok saja. Tapi kalau benar AHY diberi kursi menteri, artinya Jokowi ingin menyampaikan dua simbol politik sekaligus," kata komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu pagi (21/2).
Pertama, kata dosen di Universitas Dian Nusantara itu, bahwa Jokowi mengapresiasi sikap politik Partai Demokrat, terutama SBY, yang terlihat all out memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kedua, cuci diri dari konflik masa lalu antara Megawati dan SBY. Dengan memberi kursi menteri ke AHY, secara tidak langsung Jokowi mengumandangkan bahwa dia tidak ada keterkaitan politis lagi dengan Megawati, dan itu sinyal bagi PDIP, bahwa mau tak mau harus jadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: