Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI), Arip Nurahman menanggapi tudingan pakar pertahanan Connie Rahakundini Bakrie bahwa Prabowo Subianto hanya akan menjabat dua tahun dan diganti oleh Gibran Rakabuming Raka jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2024.
Dikatakan Connie, tuduhan tersebut merupakan perbincangan dengan Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani. Namun belakangan, Rosan membantah pernyataan Connie.
Melihat perdebatan yang ada, Arip meminta Connie tidak menyebarkan fitnah dan
hoax yang berpotensi memecah-belah persatuan bangsa.
"Jangan beri contoh kepada kami perilaku-perilaku menyebarkan fitnah dan
hoax untuk memenuhi hasrat pribadi, karena dampaknya bisa menghancurkan bangsa," jelas Arip dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/2).
Di masa tenang menuju pemungutan suara 14 Februari 2024, Arip justru meminta semua pihak mempersiapkan diri menggunakan hak pilihnya, bukan disajikan dengan berita palsu yang bisa memecah belah sesama anak bangsa.
"Pemilu 5 tahun sekali dan pencoblosan tinggal dua hari lagi, tapi Bangsa Indonesia harus bersatu selamanya. Jangan sampai semburan dusta merusak persatuan yang selama ini sudah terjaga dengan baik," tegasnya.
Di sisi lain, ia menyayangkan sikap Connie. Sebagai seorang akademisi, seharusnya turut menjaga pemilu damai dan aman, bukan menebar fitnah kepada publik.
"Kami dari kalangan milenial kecewa dengan adanya pernyataan segelintir orang yang dapat merusak jalannya pesta demokrasi kita," tutupnya.
BERITA TERKAIT: