Pengamat politik dari Univesitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, politikus yang akrab disapa Ara itu sebenarnya telah dipersiapkan menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo, namun tidak mendapatkan restu PDIP.
“Padahal Jokowi menginginkan Ara menjadi menteri,” kata Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/1).
“Sejak itu, Ara terlihat menjauh dari partainya. Hal itu terlihat dari jarangnya Ara terlihat dalam kegiatan kepartaian,” imbuhnya.
Selain itu, kedekatan Maruarar dengan Presiden Jokowi ini juga menjadi salah satu faktor keluar dari PDIP.
“Ara terlihat lebih dekat dengan Jokowi. Dengan renggangnya hubungan Jokowi dengan partainya, tampaknya menjadi momentum bagi Ara untuk hengkang dari partainya,” kata Jamiluddin.
“Ara tampaknya akan mendukung pasangan capres yang didukung Jokowi,” demikian Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: