Capres yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa itu menginginkan utang seharusnya digunakan untuk aktivitas produktif.
"Jangan utang itu digunakan untuk kegiatan yang nonproduktif,” kata Anies di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
Jagoan Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu menyebut skema utang luar negeri semestinya bisa dilakukan dengan cara yang kreatif. Misalnya, terlibatnya pihak swasta.
Anies pun menawarkan solusi salah satunya dengan menekan kebocoran pajak dan perluasan basis wajib untuk memperkuat perekonomian serta mengurangi kebutuhan utang.
Dengan cara-cara itu, ia mengaku akan bisa mengurangi level utang Indonesia ke batas 30 persen dari selama ini batas aman di level 60 persen menurut UU Keuangan Negara.
"Memastikan bahwa ada perluasan wajib pajak yang diharapkan memperkuat GDP kita, disamping mengurangi kebocoran pajak," kata Anies.
Capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu berpendapat, utang yang digunakan selama ini juga tidak lagi boleh dimanfaatkan untuk pembelian alutsista bekas maupun program-program yang tidak produktif.
"Misalnya utang untuk membeli alutsista bekas oleh Kemenhan itu bukan sesuatu yang tepat, justru kita harus sebaliknya yang kita kerjakan," tandas Anies.
BERITA TERKAIT: