"Selalu akrab dan hangat bila bertemu sahabat lama Dato Seri Anwar Ibrahim. Obrolan dapat mencakup banyak hal, termasuk dinamika kawasan," ujar Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis, Jumat (27/10).
Febri yang mendampingi JK, menyebut pertemuan itu sebagai agenda yang menakjubkan. Pasalnya, mempertemukan dua tokoh besar di kawasan ASEAN yang percaya demokrasi sebagai sebuah sistem yang mampu meningkatkan akuntabilitas publik dan mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Salut dan kagum. Ini tentu pertemuan yang lagi-lagi bersejarah. Jusuf Kalla dan Anwar Ibrahim adalah tokoh yang berkomitmen terhadap penguatan demokratisasi bagi kedua negara," kata dia.
Selain membicarakan soal agenda demokratisasi, lanjutnya, kedua tokoh tersebut juga membahas soal isu Palestina dan dakwah keislaman di Asia Tenggara.
Febri menyebut posisi Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), membuat PM Anwar memberi perhatian penuh soal dakwah Islam di kawasan Melayu.
Febri menambahkan, Anwar Ibrahim juga menanyakan perkembangan pelaksanaan pemilu di Indonesia. Secara normatif, dia menjelaskan, tahapan penyelenggaraan pelaksanaan pemilu yang sudah berjalan dan menghadirkan sejumlah pasangan capres-cawapres.
"Saya jawab semua
well planned. Walau ada dinamika politik yang terus berkembang, insha Allah stabilitas ekonomi dan keamanan masih terus terjaga," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: