Hari ini Partai Demokrat DKI memberikan pelatihan bagi calon pelatih saksi atau training of trainer (ToT) Badan Koordinasi Saksi Daerah (BKD) untuk menghadapi Pemilu 2024. Acara pelatihan calon pelatih saksi TPS itu digelar di Hotel Grand Orchardz Rajawali, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
Pelatihan calon pelatih saksi TPS itu diikuti 60 kader Demokrat dari berbagai wilayah di Jakarta. Acara tersebut juga dihadiri Kepala Badan Koordinator Saksi Nasional (BKSN) DPP Partai Demokrat, Andi Timo Pangerang serta Kepala Badiklat DPP Partai Demokrat, Iwan Rinaldo Syarief.
Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono mengatakan, pembentukan badan koordinator saksi daerah merupakan salah satu program kerjanya yang disampaikan saat penyampaian visi misi di hadapan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Mujiyono menegaskan, DKI Jakarta akan memprioritaskan keterisian 100 persen saksi di seluruh TPS di Jakarta.
"Saya sangat apresiasi atas inovasi dari Ketua Umum, Mas Agus Harimurti Yudhoyono dan jajaran DPP Partai Demokrat," kata Mujiyono, Senin (16/10)
Melalui Keputusan DPP Partai Demokrat Nomor 07/SK/DPP.PD/I/2023 membentuk Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) sebagai Badan Adhoc yang diikuti oleh Struktur BKSD di tingkat Provinsi dan BKSC di tingkat Kota/Kabupaten.
Menurutnya, Demokrat DKI Jakarta telah membentuk BKSD dan BKSC yang nantinya akan bekerjasama dengan 10 Koordinator Dapil (incumbent) dan 96 caleg dengan merekrut saksi untuk seluruh 30.766 TPS.
Diakuinya, pengelolaan saksi dalam tiga periode pemilu sebelumnya di Partai Demokrat DKI Jakarta tidak begitu baik. Kala itu, ucapnya, banyak TPS kosong yang tidak diisi oleh Saksi Partai Demokrat.
"Saksi tidak melaporkan hasil rekapitulasi suara secara lengkap, yang dilaporkan hanya perolehan suara caleg yang merekrut saksi tersebut. Sebagai caleg kita tidak bisa mendapatkan C1 secara keseluruhan, kita harus minta dari partai-partai lain," kata Mujiyono.
Sehingga, ungkapnya, saksi dari Demokrat tingkat kecamatan dan kota tidak menerima hasil rekapitulasi suara dari TPS sehingga mereka tidak dapat memantau apabila terjadi kecurangan saat perhitungan suara. Hal itu, tegasnya, diakibatkan dari buruknya pengelolaan saksi TPS serta minimnya pelatihan saksi yang memadai dan berkualitas.
Dengan adanya saksi Demokrat di TPS, Mujiyono meyakini bisa mengawal kemenangan bersama pada Pemilu 2024 mendatang. Dia berharap, pelatihan calon pelatih saksi TPS itu bisa meningkatkan kualitas saksi TPS Partai Demokrat pada Pemilu 2024 nanti.
"Semua yang hadir pada hari ini memiliki tanggungjawab terhadap kualitas saksi Partai Demokrat 2024 mendatang. Hanya dengan saksi yang berkualitas kita dapat mengawal suara Partai Demokrat. Sudah saatnya kita rebut kembali kemenangan bersama pada Pileg dan Pilpres 2024," kata Mujiyono.
Kepala Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) Partai Demokrat, Andi Timo Pangerang menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kepada para pelatih tentang tugas dan kewajiban mereka. Para pelatih ini nantinya memberikan materi kepada saksi terpilih untuk mengawal suara dalam Pemilu 2024.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang dilakukan oleh BKSN Partai Demokrat di seluruh provinsi. Jakarta merupakan provinsi yang ke-23 yang menggelar pelatihan calon pelatih saksi TPS dari 38 provinsi di Indonesia. Ini penting, karena saksi merupakan juru kunci untuk mengawal suara partai dan caleg kita," kata Andi.
Menurut Andi, para saksi harus fokus pada tugas mereka karena peran mereka sangat penting untuk mengawal suara. Pelatihan calon pelatih saksi TPS Partai Demokrat itu dilakukan karena tugas saksi memiliki kekhasan tersendiri untuk mengawal perolehan suara partai.
"Tugas saksi dari Partai Demokrat itu sama dari Sabang sampai Merauke. Kami punya kekhasan tugas tersendiri bagi saksi kami, kami hadirkan militansi tersendiri bagi saksi kami untuk bekerja secara bertanggung jawab sebagai saksi di TPS nanti," demikian Andi.
BERITA TERKAIT: