Saran ini disampaikan analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah, ketika berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/10).
"Gerindra saya kira harus berpikir cermat, jangan sampai kemudian dua kali ditinggalkan oleh mitra yang sangat strategis. Pertama ditinggalkan PKB, yang kedua ditinggalkan Golkar," kata Dedi.
Dedi menambahkan, jika Gerindra mengulur waktu, kemudian di akhir nanti keputusannya antiklimaks tidak menentukan cawapres lebih cepat, maka akan direbut suaranya oleh kubu Anies-Muhaimin.
"Mau tidak mau Gerindra harus berpikir cepat dengan mengusung Prabowo-Airlangga. Dua tokoh ini, tidak punya masalah dari sisi hubungan politik, maupun dari sisi kapasitas," katanya.
Dedi menilai Airlangga tokoh yang paling pas mendampingi Prabowo dan mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo.
"Airlangga Hartarto adalah tokoh posisinya tepat, kenapa? Dari sisi kapasitas dia bagus. Dari sisi politik Airlangga Hartarto mendapat restu dari Presiden Joko Widodo. Jadi tidak ada yang perlu ditunggu atau diragukan Prabowo untuk pengusungan Prabowo-Airlangga Hartarto ini," tutupnya.
BERITA TERKAIT: