Dalam acara bertajuk “Responsible, Accelerated, Innovative, Sustainable and Equitable Businesses” itu, Zulhas diagendakan memberikan pidato intervensi bersama para menteri perdangan dari India, Uni Emirates Arab, Korea Selatan, Amerika Serikat, Nigeria dan lainnya.
“Saya datang ke B20 membawa misi besar. Membuka peluang kerjasama perusahaan-perusahaan Indonesia dengan negara-negara anggota G20. Saya mendorong UMKM Indonesia mendunia. Syaratnya harus bisa menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada.” kata Zulhas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (26/8).
Dalam forum B20 tersebut, Zulhas menjelaskan bahwa dinamika ekonomi global saat ini telah menunjukkan kerentanan dalam rantai pasok global sekaligus menekankan tentang pentingnya kelancaran arus perdagangan barang dan jasa. Disrupsi rantai pasok global dan kenaikan inflasi telah membawa dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi global.
Hal yang perlu dilakukan seluruh pelaku bisnis adalah meningkatkan kapasitasnya di tengah sejumlah ketidakpastian global. “Sangat penting untuk memperkuat kapasitas seluruh negara dalam menghadapi guncangan ekonomi, terutama bagi negara-negara berkembang yang rentan dan memiliki akses terbatas terhadap sumber daya.” Kata Zulhas.
Di akhir pidatonya, Mendag mengajak seluruh peserta, terutama negara-negara yang terbagun dalam G20, untuk meningkatkan kolaborasi. Ia mengapresiasi forum-forum seperti B20 sebagai upaya konkret ke arah sana. “Saya meyakini bahwa melalui diskusi terbuka dan tindakan kolektif, forum B20 akan membawa solusi inovatif yang akan berdampak positif bagi perdagangan global.” tutupnya.
BERITA TERKAIT: