"Kapal Indonesia harus dikayuh oleh orang yang paham strategi, paham geopolitik, dan paham sejarah," kata Budiman Sujatmiko, usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam (18/7).
Aktivis Pro Demokrasi itu mengungkapkan, pada pertemuan hangat itu keduanya saling bertukar pandangan terkait isu-isu dan tantangan global yang harus diwaspadai Indonesia.
Dinamika keamanan yang terus berubah, kata Budiman, membuat Indonesia harus siap menghadapi berbagai krisis yang kini melanda sejumlah negara, seperti krisis perang dan kesehatan.
"Bangsa ini harus diselamatkan, kita sedang menghadapi krisis perang, menghadapi krisis kesehatan, situasinya sudah berubah," katanya.
Dia juga menyatakan, pemimpin sebagai nakhoda, harus mampu memboyong rakyat menuju kemakmuran, sekaligus memelihara persaudaraan bangsa, bukan sekadar mengedepankan gimmick semata.
"Karena Indonesia merupakan kapal besar, bukan panggung entertain,” ketusnya.
Sementara itu Prabowo menilai persatuan bangsa merupakan kunci mencapai keberhasilan menghadapi tantangan geopolitik.
"Ternyata banyak pemikiran kita yang sama. Bahwa di tengah keadaan global seperti ini, tantangan-tantangan yang kita hadapi tidak ringan, kita menghadapi kondisi geopolitik yang dinamis," kata Prabowo.
Dia juga mengingatkan, persatuan merupakan kunci untuk mewujudkan kemajuan Indonesia.
“Jadi pemikiran beliau (Budiman Sudjatmiko), bahwa kapal besar Indonesia, negara besar seperti Indonesia, perlu persatuan, dan persatuan itu tidak boleh dianggap enteng,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: