Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Golkar Bisa Jadi Motor Penggerak Poros Keempat Pilpres 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 05 Juli 2023, 10:19 WIB
Golkar Bisa Jadi Motor Penggerak Poros Keempat Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/Ist
rmol news logo Peta koalisi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 saat ini masih dinamis. Bila melihat perkembangan kekinian, pesta demokrasi lima tahunan itu bisa saja memunculkan empat poros.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno dalam mencermati manuver partai politik jelang Pilpres 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi.

"Saya pikir pada Pilpres 2024 sepertinya lebih baik menciptakan empat poros, sehingga menu capresnya lebih banyak dan lebih variatif bagi publik. Ini bagus bagi demokrasi," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Rabu (5/7).

Pandangan Adi Prayitno, salah satu partai yang bisa menjadi motor penggerak poros keempat adalah Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.

"Jika memang ingin serius memenangkan Pilpres, maka Partai Golkar bisa menarik PKB ke arah poros keempat. Sebagaimana kita tahu, saat ini PKB masih terombang-ambing di tengah ketidakpastian dengan Partai Gerindra," jelas Adi.

Sementara itu, pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Husaini Dani memaparkan, Golkar dan PKB bisa menjadi faktor penentu dalam menentukan proyeksi koalisi Pilpres 2024 menjadi empat poros.

Pengamatan Husain, poros pertama bisa diwujudkan PDIP bersama PPP dan Perindo dengan mengusung Ganjar Pranowo. Pasangannya bisa Sandiaga Uno, atau sosok senior sebagai perwakilan segmen pemilih religius seperti Mahfud MD atau Muhadjir Effendy.

Kemudian poros kedua bisa dibentuk Gerindra. Jika tidak bersatu dengan PKB, partai pimpinan Prabowo Subianto ini bisa menggandeng PAN dan mengusung Erick Thohir sebagai cawapres.

"Meski di poros kedua ini, peluang koalisi Prabowo dengan Cak Imin atau Airlangga Hartarto juga masih terbuka lebar," jelas Dani.

Poros ketiga bisa dibentuk Partai Golkar dengan menggandeng PKB atau PAN. Airlangga bisa berpasangan dengan Cak Imin atau dengan Zulkifli Hasan.

Poros terakhir tentu Partai Nasdem yang mengusung Anies Baswedan. Nasdem bisa berkoalisi dengan Demokrat dan PKS dengan menggandeng AHY sebagai cawapres. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA