Usmar mengatakan, saat keluar dari Demokrat dan masuk ke Gerindra pada 2018 itu dirinya diminta oleh Ketua DPC Gerindra Kota Bogor sekaligus mantan Sekretaris DPC Gerindra Kota Bogor, Agus Sudrajat (alm).
Kemudian, selama di Gerindra dirinya mengaku turut terlibat memberi kontribusi di pilpres dan pileg. Namun saat maju di Pileg Jabar 2018, dirinya tidak diakomodir oleh partai. Bahkan berkas resmi hasil
fit and proper test di Gerindra Jabar "dilenyapkan" oleh oknum yang saat ini duduk di DPRD Jabar.
"Tapi enggak soal dan saya enggak lakukan langkah hukum di partai," ungkap Usmar kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (26/6).
Setelah hampir lima tahun berjuang bersama Gerindra, Usmar pun merasakan kontribusi yang selama ini dilakukan olehnya sudah cukup, dan meyakini para PAC juga ranting menjadi saksi, termasuk kawan-kawannya di Gerindra akan simpatik kepadanya untuk Pileg 2024.
"Namun apa yang terjadi, pada saat pencalegan (Pileg Jabar) 2024, lewat rekomendasi sayap partai Satria Jabar, tidak ada pembelaan sama sekali. Memang sih menjadi tugas saya berjuang ke pusat, hanya kembali di akhir-akhir yang krusial Jabar dan kota Satria-nya melempem," bebernya.
Merasa tak dapat dukungan, Usmar akhirnya memutuskan untuk kembali ke Partai Demokrat. Dengan kembalinya ke Demokrat, dia merasakan seperti spesialisasi pemenangan pilpres dan pileg.
"Saat dulu sebagai pendiri Demokrat Kota Bogor, saya dan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sama-sama dua periode, di mana saya di DPRD dan SBY sebagai Presiden RI," katanya.
Hal itu juga dirasakan olehnya saat berpasangan dengan Bima Arya di Pilwalkot 2014 lalu. Kemudian ketika gabung dengan Gerindra, di mana waktu itu Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno, dirinya mengaku membawa kemenangan untuk Prabowo di Kota Bogor meski berseberangan dengan Bima Arya.
"Nah, saat ini saya yakin Anies-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) akan jadi pemenang, maka partai yang awal saya dirikan di Kota Bogor memanggil kembali untuk kemenangan Pileg dan Pilpres di 2024," tandasnya.
Terpisah, Sekretaris DPC Gerindra Kota Bogor, Pepen Firdaus, membenarkan Usmar Hariman telah keluar dari Gerindra. Menurutnya, keluarnya Usmar merupakan hak pribadi, Partai Gerindra tidak memaksakan untuk tetap bertahan.
"Itu kan pilihan dia. DPC Gerindra tidak akan memecat, tapi kalau beliau memilih untuk mengundurkan diri, dipersilakan," kata Pepen saat dikonfirmasi, Senin (26/6).
Namun begitu, pihaknya membantah keluarnya Usmar bukan karena Partai Gerindra menjegal atau menghalang-halangi tujuannya untuk maju pada Pileg Jabar 2024.
"Beliau ini memang bertarung di situ untuk Provinsi Jabar. Ada empat kader yang maju, yaitu Sopian (Ketua DPC Gerindra Kota Bogor), Kang Zae, Bu Eka, dan Pak Usmar. Tapi yang terpilih tiga orang, sementara Usmar tidak terjaring," terangnya.
"Intinya, Partai Gerindra tak bisa melarang atau menghambat seseorang yang memilih tujuan pribadinya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: