Menanggapi kabar tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar menilai, perpindahan kader partai ke partai lain merupakan hak politik setiap individu.
"Saya kira jika ada berita tokoh berpindah partai harus dihormati, karena pilihan politik itu pilihan hak individu," kata Ridwan Kamil, di Kota Bandung, Kamis (11/5).
Ia mengaku tidak mengetahui kabar mundurnya Dedi Mulyadi dari Partai Golkar.
"Enggak ada, karena enggak ada hubungan. Hubungannya adalah beliau anggota, (lapor) ke ketua umumnya. Kan enggak harus lapor ke semua khalayak," ungkapnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Meski begitu, Ridwan Kamil pun mendoakan Dedi Mulyadi sukses di partai barunya nanti. Dirinya berharap, kecintaannya terhadap masyarakat tidak akan pernah luntur.
"Kita menghormati saja. Yang penting tidak luntur cinta kepada keindonesiaan, tidak luntur cinta kepada pelayanan publik. Saya doakan beliau sukses, lancar di tempat barunya," sebut Ridwan Kamil.
Dalam surat yang beredar, Dedi Mulyadi mengundurkan diri untuk persyaratan pencalegan 2024. Dedi Mulyadi juga mundur sebagai anggota DPR RI.
Dedi Mulyadi menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pada pada 10 Mei 2023. Dalam surat tersebut, Dedi Mulyadi pun melampirkan kartu anggota Partai Golkar.
BERITA TERKAIT: