Begitu dikatakan anggota Bawaslu RI Puadi, saat peluncuran Tim Tanggap Serangan Insiden Siber atau
Computer Security Insident Responden Team (CSIRT) dengan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), di Hotel Holiday Inn and Suites di Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Senin (13/3).
“Harus diakui bahwa sistem terkait informasi yang ada di lingkungan Bawaslu saat ini kerap mendapat serangan dan berpotensi mengalami kebocoran data, padahal data tersebut wajib dilindungi oleh Bawaslu,†ujar Puadi dalam sambutannya.
Mantan anggota Bawaslu Provinsi DKI Jakarta ini menjelaskan, Bawaslu sebagai pengawas pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 mesti menjaga keamanan data digital.
“Harus diakui bahwa penggunaan teknologi informasi mampu mendorong terwujudnya transparansi kemudian efisiensi dan efektivitas kaitannya dengan pelaksanaan yang diperankan Bawaslu,†sambungnya menegaskan.
Lebih lanjut, Puadi menuturkan bahwa dengan terbentuk dan diluncurkannya CSIRT, potensi serangan siber hingga pencurian data yang dipakai untuk Pemilu Serentak 2024 bisa terhindarkan.
“Menyadari hal tersebut, Bawaslu dengan dukungan BSSN membentuk tim respon insiden keamanan siber Bawaslu CSIRT. Bawaslu CSIRT mendapatkan penguatan dan keamanan data,†demikian Puadi.
BERITA TERKAIT: