Hal tersebut ditekankan Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA melihat kecenderungan perubahan ekonomi dunia yang mulai bergeser dari Barat ke Asia.
“Saatnya pemerintah menyisihkan dana satu persen dari APBN, atau sekitar Rp 30 triliun per tahun untuk diplomasi budaya Nusantara ke tingkat dunia,†kata Denny JA dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/2).
Denny lantas mengutip prediksi lembaga bisnis Pricewater House Cooper tahun 2017. Disebutkan, negara paling kuat secara ekonomi nantinya bukan lagi Amerika serikat, melainkan China dan diikuti India.
"Sedangkan Amerika Serikat merosot ke nomor tiga dan Indonesia melonjak menjadi negara nomor empat. Ini adalah
megatrend. Dalam 2000 tahun sejarah, berpindahnya pusat ekonomi dunia terjadi hanya beberapa kali saja,†sambungnya.
Denny menjelaskan, sejarah menunjukkan pusat ekonomi akan berkembang menjadi pusat peradaban. Dari pusat ekonomi, menuju dominasi teknologi, kekuatan militer, dan ujungnya pusat peradaban.
Hal ini bagus untuk dunia. Dominasi kultur barat selama ini akan diperkaya oleh kultur dari Asia. Maka dari itu, Indonesia perlu menghidupkan strategi budaya, termasuk budaya Minangkabau untuk lebih diberdayakan masuk ke dalam kerangka megatrend tersebut.
“Strategi budaya kita harus dihidupkan dalam kerangka megatrend itu bahwa Asia akan menjadi pusat ekonomi, lalu pusat peradaban dunia. Ini bukan hal mustahil mengingat Minangkabau kaya potensi,†tutup Denny JA.
BERITA TERKAIT: