PDIP bisa jadi akan dinilai tidak mendukung sistem pemilu yang lebih demokratis sebagaimana yang mereka perjuangkan.
Demikian pendapat pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/1).
Kata Jamiluddin, sebaliknya bisa saja PDIP kecewa karena partai koalisi pemerintah lainnya tidak mendukungnya.
"PDIP merasa partai koalisi lainnya itu meninggalkannya," demikian kata Jamiluddin.
Namun demikian, kepentingan partai politik terkait pilpres akan berbeda. Bisa saja diantara partai politik pendukung pemerintah ada yang punya kepentingan yang sama dengan PDIP dalam Pilpres 2024.
Jamiluddin menjelaskan, setiap partai politik punya kepentingan yang sama untuk menang pada Pilpres 2024.
"Karena itu, akan ada partai politik yang merapat bila melihat pasangan capres yang diusung PDIP berpeluang besar menang," jelas mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.
BERITA TERKAIT: