Proses Pembangunan Berkelanjutan, Mahasiswa Harus Jadikan Tantangan Sebagai Peluang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 21 Desember 2022, 21:51 WIB
Proses Pembangunan Berkelanjutan, Mahasiswa Harus Jadikan Tantangan Sebagai Peluang
Diskusi publik refleksi akhir tahun bertajuk "Roadmap Ekonomi Nasional: Transformasi Pembangunan yang Berkelanjutan dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi"/Ist
rmol news logo Ketidakpastian masa depan ekonomi di tengah ancaman resesi seharusnya tidak hanya menjadi perhatian kalangan politisi dan akademisi senior. Tetapi, kalangan anak muda juga perlu memiliki konsen yang sama pada ancaman resesi itu.

Begitu dikatakan Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) wilayah Jabodetabeka-Banten M. Adhiya Muzakki dalam diskusi publik refleksi akhir tahun bertajuk "Roadmap Ekonomi Nasional: Transformasi Pembangunan yang Berkelanjutan dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi", di KopiBrug, Tebet, Jakarta Selata, Rabu (21/12).

Bagi Adhiya, kondisi ekonomi global menjadi pembahasan yang sangatpenting pada hari ini. Hal itu, juga selaras dengan visi Trias Badko HMI Jabodetabeka-Banten.

"Di kepengurusan ini, kami fokus akan tiga hal. Pertama ekonomi, kedua politik, dan terakhir digitalisasi. Karenanya, kami menganggap penting untuk membahas ketiga hal tersebut," ujar Adhiya.

Menurutnya, sebagai pemuda penerus estafet kepemimpinan bangsa, diskusi publik semacam ini dirasa penting untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi anak muda di kemudian hari.

"Roadmap ekonomi bangsa harus jelas dan terukur dalam menjawab segala tantangan yang akan terjadi di kemudian hari. Terlebih, anak muda harus mampu mengambil peran dalam menjadikan tantangan sebagai peluang," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Arsjad Rasjid yang hadir sebagai pembicara, mengapresiasi atas inisiasi terselenggaranya diskusi itu.

Bagi Arsjad, apa yang dilakukan oleh pengurus Badko HMI Jabodetabeka-Banten adalah inisiatif yang luar biasa yang datang dari organisasi mahasiswa untuk ikut berkontribusi pada program pembangunan berkelanjutan demi pemulihan ekonomi.

"Pembangunan berkelanjutan bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah saja. Tapi tugas seluruh lapisan masyarakat Indonesia termasuk para pelajar dan mahasiswa," ujar Arsjad.

Lebih lanjut, Arsjad menuturkan bahwa pembangunan berkelanjutan artinya tidak hanya tumbuh dari segi materi tapi memastikan bahwa perkembangan berkelanjutan ini adil dan inklusif dengan tidak meninggalkan siapapun.

"Puluhan juta tenaga kerja berpotensi kehilangan pekerjaan dan tergantikan oleh otomatisasi di tahun 2033. Untuk itu peran mahasiswa sangat penting dalam memastikan pembangunan berkelanjutan mulai dari sekarang," terangnya.

"Yaitu dalam memperluas kapasitas dan skill digital yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA